A.
TATWA
Tattwa berasal dari kata tat dan twa. Tat
berarti ”itu” dan twa juga berarti ”itu”. Jadi secara leksikal kata tattwa
berarti ”ke-itu-an”. Dalam makna yang lebih mendalam kata tattwabermakna
”kebenaranlah itu”. Kerapkali tattwa disamakan
dengan filsafat ketuhanan atau teologi. Di satu sisi, tattwa adalah filsafat
tentang Tuhan, tetapi tattwa memiliki dimensi lain yang tidak didapatkan dalam
filsafat, yaitu keyakinan. Filsafat merupakan pergumulan pemikiran yang tidak
pernah final, tetapi tattwa adalah pemikiran filsafat yang akhirnya harus
diyakini kebenarannya. Sebagai contoh, Wisnu disimbolkan dengan warna hitam,
berada di utara, dan membawa senjata cakra. Ini adalah tattwa yang harus
diyakini kebenarannya, sebaliknya filsafat boleh mempertanyakan kebenaran dari
pernyataan tersebut. Oleh sebab itu dalam terminologi Hindu, kata tattwa tidak
dapat didefinisikan sebagai filsafat secara an sich,tetapi lebih tepat
didefinisikan sebagai dasar keyakinan Agama Hindu. Sebagai dasar keyakinan
Hindu, tattwa mencakup lima hal yang disebut Panca Sradha (Widhi tattwa, Atma
tattwa, Karmaphala tattwa, Punarbhawa tattwa, dan Moksa tattwa).
B. PANCA SRADHA
Panca artinya lima dan sradha artinya kepercayaan, jadi panca sradha adalah lima keyakinan
atau kepercayaan yang di usung umat hindu dalam menjalani kehidupan di muka bumi ini. Adapun bagian
bagian dari panca sradha adalah:
1.
Brahman,
artinya percaya akan adanya Sang Hyang Widhi
2.
Atman,
artinya percaya akan adanya Sang Hyang Atman
3.
Karma,
artinya percaya akan adanya hukum karma phala
4.
Samsara,
artinya percaya akan adanya kelahiran kembali
5.
Moksa,
artinya percaya akan adanya kebahagiaan rokhani
1.
Brahman
Agama Hindu
mengajarkan bahwa Hyang Widhi wasa itu Cuma satu dan tidak tidak ada duanya.
Hal ini dinyatakan dalam beberapa kitab Weda antara lain :
“ Om tat Sat Ekam Ewa Adwityam Brahman
“ artinya Hyang Widhi hanya satu tak ada duanya dan maha sempurna
“ Om Ekam Sat Wiprah Bahuda Wadanti “
artinya Hyang Widhi itu hanya satu, tetapi para arif bijaksana menyebut dengan
berbagai nama.
Dan di dalam mantram Tri Sandhyapun di
sebutkan “ Eko Narayanad na Dwityo Sti Kscit “ artinya hanya satu Hyang
Widhi dipanggil Narayana, sama sekali tidak ada duanya.
Tuhan dalam Hindu terdiri dalam 3 aspek utama,
yaitu
Ø
Brahman
( Yang tidak terpikirkan ).
Siapa yang bisa memikirkan bagaimana
bentuk dan wujud dari sang hyang widhi itu sendiri, bahkan sag professor atau
yang paling jenius di muka bumi ini pun tak pernah bisa memikirkan bagaimana
bentuk dan wujud dari sanghyang widhi atau tuhan yang maha esa.
Ø Paramaatma ( Berada dimana-mana dan
meresapi segalanya ),
sanghayang widhi berada dimana mana dan tau apa
yang kita pikirkan kita lakukan dan lain sebagainya. Sepintar pintarnya orang
menyembunyikan sesuatu, belum tentu bisa menyembunyikannya dari sang hyang
widhi
Ø
Bhagavan
( tak berwujud )
Sang hyang widhi tak berwujud. Jadi
siapapun tak akan bisa menggambarkan atau melukiskan bagaimana rupa dari sang
hyang widhi atau tuhan yang maha esa.
2.
Atman
Atma berasal dari sang hyang widhi yang memberikan
hidup kepada semua mahluk di muka bumi ini. Badan kita tidak akan berfungsi
jika tidak ada atma di dalamnya.
Adapun sifat
sifat atma adalah:
1)
Achodyhya : tak terlukai oleh senjata
2)
Adahya : tak terbakar oleh api
3)
Akledya : tak
terkeringkan oleh angin
4)
Acesyah : tak
terbasah oleh air
5)
Nitya : abadi,
kekal
6)
Sarwagatah : ada
dimana – mana
7)
Sthanu : tak
berpindah – pindah
8)
Acala : tak
bergerak
9)
Sanatana : selalu
sama
10)
Adyakta : tak
terlahirkan
11)
Achintya : tak
terpikirkan
12)
Awikara : tak
berjenis kelamin
3.
Karma
Umat hindu percaya akan adanya hukum karma. Dimana dalam setiap perbuatan kita selalu
membuahkan hasil yang setimpal. Semakin baik karma kita semakin baik hasil yang
kita dapatkan, sebaliknya semakin buruk prilaku kita semakin buruk pula karma yang akan kita terima. Biasnya hokum karma tidak mesti
langsung terjadi pada hari itu juga. Bisa besok kemudian hari dan kelak.
Tergantung dari jenis karma pala yang kita buat.
4.
Samsara
Samsara adalah reingkarnasi atau terlahir kembali berulang ulang ke
dunia. Karena sebenarnya kita hidup di dunia ini adalah untuk kita berbenah
diri karena di kehidupan kita dahulu masih belum sempurna dan masih banyak
memiliki dosa yang belum bisa kita lunasi dan tergantung dari amal dan prilaku
dan perbuatan kita di msa lampau masa sekarang dan masa yang akan dating.
5.
Moksa
Nah ini dia tujuan dari hidup kita di dunia ini menurut
kepercayaan agama hindu dari ajaran panca sradha ini, yaitu moksa. Dimaana jika
suatu atman telah mencapai moksa maka sang atman tidak akan terikat lagi dengan
urusan keduniawian alias free dari segala sesuatu yang menyangkut aspek karma
phala, samsara dan lain lainya. Syarat utama untuk mencapai moksa adalah
menjalankan semua jaran agama dengan benar. Jika telah mencapai moksa biasanya
di sebut juga dengan kalimat “Mokharatam Jagadhita ya ca iti Dharma”
mOhn kunjungi tentang Panca sradha http://tentanghindu.blogspot.co.id/2016/06/dasar-dasar-umat-hindu-memeluk-agama.html
BalasHapus