Sastra
Bhagawad Gita menjelaskan, bahwa kita mestinya mencari Tuhan yang bersemayam di
dalam hati. Disebutkan pula bahwa orang yang Kucintai ialah orang yang tidak
mementingkan diri sendiri, melepaskan segala keterikatan, dan bersikap sama dalam
suka dan duka. Hal ini sangat sulit bagi orang awam yang mencari kebenaran
untuk mencapai keseimbangan seperti itu dan untuk melepaskan diri dari
keterikatan serta rasa keakuan. Apalagi orang-orang yang sudah memasuki masa
grehasta, hal ini hampir tidak mungkin. Mereka dapat memuja Tuhan melalui
berbagai jenis pemujaan, namun sangat sulit bagi mereka untuk menghancurkan
keakuan dan menghilangkan rasa individualitas.
Hal
ini merupakan tantangan yang sedang kita hadapi sebagai umat Hindu dalam
kehidupan sehari-hari. Uraian berikut merupakan ilustrasi, bahwa bagaimana kita
melihat dimensi keberadaan tentang agama Hindu secara umum. Sebagai agama yang
amat tua, yang memiliki pandangan yang amat luas, dengan kondisi sosial budaya
dan ekonomi yang masih dalam garis kemiskinan dengan latar belakang sejarah
pertumbuhannya yang khas, umat Hindu benar-benar mendapatkan satu tantangan
yang cukup serius dan besar.
Agama
itu sendiri sudah merupakan satu ilmu tersendiri yang harus dipahami terlebih
dahulu agar dapat diterapkan secara tepat guna, khususnya dalam proses
membangun bangsa dan membangun masyarakat seutuhnya, sehingga pemahaman
doktrin-doktrin ajaran agama Hindu perlu mendapat perhatian secara khusus.
Kemajuan teknologi dan sains, yang dihadapi manusia merupakan satu tantangan
tersendiri yang dihadapi oleh umat manusia sehingga tidak jarang manusia yang
kurang menyadari penting artinya agama lebih meremehkan agama dari pada ilmu
teknologi.
Karena
itu timbul anggapan seakan-akan yang paling penting dalam pembangunan sains dan
teknologi itu saja tentunya kurang tepat. Timbulnya anggapan seperti itu pada
mulanya bersumber pada satu pengertian bahwa agama hanya bersifat mistik, yang
hanya mendidik orang untuk hal-hal yang tidak praktis, hanya melakukan ritual,
untuk berdoa dan berdiam diri atau meditasi tanpa melakukan aktifitas. Ini
dilihat jika ajaran agama Hindu sebagai ajaran yang mengajarkan Nivrtha marga
saja atau ajaran yang mengajarkan untuk mengenal moksa saja. Tetapi
kenyataannya ajaran agama Hindu memperhatikan pula soal-soal duniawi, seperti
soal keselamatan, soal politik, soal ekonomi, sosial budaya, pengobatan yang
semuanya dilakukan dengan humanisme.
Sifat
kepekaan agama itu perlu dengan catatan terarah, karena apabila tidak terarah,
setiap kemajuan yang timbul dalam agama akan ditentang sendiri oleh umatnya.
Dalam abad perkembangan sains dan teknologi, sudah selayaknya kalau pendalaman
ajaran agama sudah diarahkan pada pola berpikir kearah pada reorientasi
penghayatan ajaran agama itu sendiri dan melihat ajaran agama Hindu sebagai
suatu ilmu kebijakan.
Kalau
agama Hindu harus kita pelajari tidak hanya sebagai keyakinan, tetapi juga
sebagai ilmu, maka cara pendekatannyapun harus diarahkan sebagai satu ilmu yang
dapat membantu manusia dalam mencapai tujuannya. Dari hasil penelitian para
peneliti ada beberapa kesimpulan bahwa agama Hindu kalau dibahas secara
mendalam dan meluas, membahas berbagai bidang ilmu, seperti:
·
Masalah alam semesta
·
Struktur dan bentuk materi
·
Makna dan kedudukan waktu
·
Sifat alam pikiran
·
Evolusi manusia
·
Sejarah manusia dilihat pada jangka waktu
·
Masalah hidup dan mati dan hidup setelah mati
·
Pengendalian pikiran dan badan jasmani
·
Pengendalian Panca Maha Bhuta
·
Pengetahuan politik dan ekonomi
·
Psikologi
·
Teori pengetahuan
·
Cara kerja
·
DLL
Dengan
demikian, pada hakekatnya agama Hindu merupakan lebih dari sekedar beragama
atau agama biasa dalam arti tradisional. Banyak ilmu yang masih perlu dan yang
dapat kita pelajari dan kembangkan untuk dapat diabadikan bagi kepentingan
pembangunan, sebagai bentuk pelayanan yang tulus dan ikhlas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar